Keluarnya cairan bening dari vagina (keputihan) sering terjadi pada wanita, umumnya terjadi menjelang menstruasi, pada saat ovulasi, masa kehamilan, dan akibat rangsangan seksual.
Pengeluaran cairan ini adalah hal yang normal dan keberadaannya menyebabkan vagina “sehat” karena dapat mempertahankan keasaman vagina.
Namun saat terjadi perubahan pada warna, jumlah, dan bau cairan tersebut, sebaiknya wanita mulai waspada. Apalagi jika diiringi dengan rasa gatal, rasa pedih, atau rasa terbakar sewaktu buang air kecil. Ini menandakan ketidaknormalan keputihan.
Namun saat terjadi perubahan pada warna, jumlah, dan bau cairan tersebut, sebaiknya wanita mulai waspada. Apalagi jika diiringi dengan rasa gatal, rasa pedih, atau rasa terbakar sewaktu buang air kecil. Ini menandakan ketidaknormalan keputihan.
Beberapa Penyebab Keputihan Yang Tidak Normal:
1. Keputihan yang disebabkan infeksi Jamur (Kandidosis vulvovaginalis)
Keputihan berwarna putih kekuningan berupa gumpalan-gumpalan seperti kepala susu. Terasa sangat gatal, panas dan menyebabkan nyeri setelah berkemih dan nyeri saat berhubungan seksual.
2. Keputihan yang disebabkan infeksi Parasit (Trikomoniasis)
Keputihan berwarna kuning kehijauan, bentuknya kental, berbau tidak enak dan berbusa. Keluhan lain yang dapat menyertai adalah adanya rasa nyeri saat berhubungan seksual, perdarahan setelah berhubungan seksual dan perdarahan di luar siklus menstruasi.
3. Keputihan yang disebabkan infeksi bakteri (Bakterial vaginosis)
Keputihan berwarna keabu-abuan, bentuknya agak encer, berbau amis dan jarang berbusa. Bau amis lebih menusuk setelah berhubungan seksual dan menyebabkan darah menstruasi berbau tidak normal. Keluhan lain yang dapat menyertai adalah rasa gatal dan terbakar pada daerah kemaluan.
4. Pertanda Kanker
Keputihan berwarna kecoklatan, terdapat bercak darah dan berbau busuk. Keputihan dapat berlangsung dalam waktu lama, tidak respon terhadap pengobatan apapun dan dapat disertai rasa nyeri saat berhubungan seksual.
5. Vaginitis karena Alergi/Iritasi Bahan Kimia (krim, cairan, bahan semprot, wewangian)
Keputihan akan menjadi lebih banyak, berwarna kuning keputihan, dapat encer atau kental. Keluhan yang dapat menyertai adalah rasa gatal, terbakar, nyeri dan kemerahan pada daerah kemaluan.
Beberapa Penyakit Yang Ditandai Dengan Keputihan:
1. Kehamilan Prematur
Ibu hamil yang mengalami gangguan keputihan beresiko menyebabkan kehamilan prematur, hamil di luar rahim dan menyebabkan radang panggul.
Ibu hamil yang mengalami gangguan keputihan beresiko menyebabkan kehamilan prematur, hamil di luar rahim dan menyebabkan radang panggul.
2. Kemandulan
Wanita yang mengalami keputihan akibat infeksi jamur candida albicans beresiko mengalami kemandulan jika tidak diobati dengan benar. Penderita keputihan jenis ini kadang kadang mengalami rasa panas pada vulva dan nyeri saat senggama dan berkemih.
Wanita yang mengalami keputihan akibat infeksi jamur candida albicans beresiko mengalami kemandulan jika tidak diobati dengan benar. Penderita keputihan jenis ini kadang kadang mengalami rasa panas pada vulva dan nyeri saat senggama dan berkemih.
3. Penyakit Kelamin
Bakteri gonococcus menyebabkan terjadi keputihan yang ditandai dengan berbau, berwarna keabu-abuan yang mengakibatkan munculnya penyakit kelamin seperti sifilis, penyakit jengger ayam di kemaluan.
Keputihan yang disebabkan karena infeksi jamur candida albicans mengakibatkan penderita mengalami rasa gatal, berlendir warna putih susu sampai kecoklatan dan baunya amis. Adapula penderita yang mengalami nyeri pada vagina dan juga sakit senggama. Keputihan jenis ini cenderung menunjukan adanya masalah dengan mulut rahim.
5. Pelvis Inflammatory
Penyakit radang panggul yang ditandai dengan adanya keputihan yang berciri-ciri berwarna coklat, disertai dengan demam, kram ketika sedang haid, sakit (atau terjadi perdarahan) ketika berhubungan seksual.
6. Gonore
Penyakit seksual pada wanita yang disebabkan bakteri neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi selaput dalam panggul, penderita mengalami nyeri panggul dan gangguan reproduksi. Cirinya, cairan yang dikeluarkan berwarna kuning, berbau dan menimbulkan rasa gatal.
Penyakit seksual pada wanita yang disebabkan bakteri neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi selaput dalam panggul, penderita mengalami nyeri panggul dan gangguan reproduksi. Cirinya, cairan yang dikeluarkan berwarna kuning, berbau dan menimbulkan rasa gatal.
Langkah-langkah Pencegahan
- Kebersihan diri hendaklah diutamakan. Basuh tangan sebelum dan setelah menyentuh alat kelamin.
- Setelah buang air besar, bersihkan dari bagian depan ke belakang, agar kuman dari belakang tidak berpindah ke vagina.
- Penggunaan vaginal douche seperti Lactacyd dsb. boleh dilakukan untuk memastikan kebersihan vagina. Penggunaan yang terlalu sering tidak dianjurkan karena dapat membunuh ‘bakteria baik’ yang ada di vagina. Douching tidak dianjurkan selama hamil.
- Dianjurkan untuk memakai celana dalam yang baik sirkulasi udaranya (katun 100%) serta ganti celana dalam dengan teratur. Bisa juga memakai pembalut khusus untuk ini (panty liner non parfume), namun ingat untuk sering menggantinya.
- Jangan menggunakan pakaian luar (celana) yang terlalu ketat atau tebal.
- Jangan menggunakan bedak atau parfuma pada vagina.
- Apabila terasa gatal, hindari pemakaian sabun, tetapi cuci dengan bersih memakai air hangat (penggunaan air daun sirih juga dianjurkan). Meski rasa gatal sangat kuat, hindari mencuci sampai bagian dalam vagina, karena ini akan menghilangkan bakteri yang berguna sehingga akan meningkatkan pertumbuhan bakteri yang memiliki efek negatif atau jamur. Jadi cukup cuci dan siram dengan air hangat bagian luar saja.
Untuk mengatasi masalah keputihan yang disebabkan oleh bakteri, jamur, ataupun virus, Anda dapat menggunakan HDI Bee Propolis Tablet yang merupakan antibiotik alami yang aman untuk dikonsumsi siapapun (termasuk wanita hamil).
***
info dan
pemesanan, silahkan menghubungi:
icha
WA/Telp: 085267504271
icha
WA/Telp: 085267504271
0 Response to "Keputihan: Normal atau Penyakit?"
Posting Komentar
Harap memberikan komentar yang relevan dengan post, bukan spam, dan tidak menggunakan kata-kata kasar atau menyinggung SARA.
Terimakasih.