Endometriosis: Apa dan Mengapa?

Sahabat MT pernah mendengar mengenai penyakit endometriosis?
Yup, penyakit ini menjadi momok menakutkan bagi kaum perempuan karena dapat menimbulkan masalah infertilitas alias sulit memiliki keturunan.
Nah, di pembahasan kali ini, kita akan memberikan ulasan singkat mengenai Endometriosis.
Ready?
Go!

Endometriosis adalah suatu penyakit di mana bercak-bercak jaringan endometrium tumbuh di luar rahim.

bercak di lapisan rahim
Padahal, dalam keadaaan normal, endometrium hanya ditemukan di dalam lapisan rahim. Biasanya endometriosis terbatas pada lapisan rongga perut atau permukaan organ perut. Endometrium yang salah tempat ini biasanya melekat pada ovarium (indung telur) dan ligamen penyokong rahim. Endometrium juga bisa melekat pada lapisan luar usus halus dan usus besar, ureter (saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih), kandung kemih, vagina, jaringan perut di dalam perut, atau lapisan rongga dada. Kadang, jaringan endometrium juga tumbuh di dalam paru-paru.
Endometriosis dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron yang secara periodik mengalami perdarahan dan jaringan sekitarnya mengalami inflamasi dan perlekatan. Endometriosis umumnya terjadi pada usia reproduksi, namun telah ditemukan pula endometriosis pada usia remaja dan pasca menopause.
Endometriosis diperkirakan terjadi pada 10% - 15% wanita subur yang berusia antara 25 - 44 tahun, 25% - 50% wanita mandul, dan bisa juga terjadi pada usia remaja. Endometriosis yang berat bisa menyebabkan kemandulan karena menghalangi perjalanan sel telur dari ovarium ke rahim.
Endometriosis bisa diturunkan dan lebih sering ditemukan pada keturunan pertama (ibu, anak perempuan, saudara perempuan). Faktor lain yang meningkatkan resiko endometriosis adalah memiliki rahim yang abnormal, melahirkan pertama kali saat berusia di atas 30 tahun, dan berkulit putih.

Penyebab
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi beberapa ahli mengemukakan teori sebagai berikut:
  1. Teori menstruasi retrograd (menstruasi yang bergerak mundur). Sel-sel endometrium yang dilepaskan pada saat menstruasi bergerak mundur ke tuba falopi, lalu masuk ke dalam panggul atau perut dan tumbuh di dalam rongga panggul/perut tersebut.
  2. Teori sistem kekebalan. Kelainan sistem kekebalan menyebabkan jaringan menstruasi tumbuh/berkembang dan melekat di daerah selain rahim.
  3. Teori genetika. Keluarga tertentu memiliki faktor tertentu yang menyebabkan kepekaan yang tinggi terhadap endometriosis.
  4. Jaringan endometrium menyebar melalui sistem kelenjar getah bening dan aliran darah.
  5. Faktor lingkungan, misalnya paparan terhadap dioxin. 
Setiap bulan ovarium menghasilkan hormon yang merangsang sel-sel pada lapisan rahim untuk membengkak dan menebal (sebagai persiapan untuk kehamilan).
Endometriosis juga memberikan respon yang sama terhadap sinyal ini, namun tidak mampu memisahkan dirinya dari jaringan dan terlepas selama menstruasi. Terkadang timbul perdarahan ringan namun akan segera membaik dan kembali dirangsang pada siklus menstruasi berikutnya.
Proses yang berlangsung terus-menerus ini menyebabkan pembentukan jaringan parut dan perlengketan di dalam tuba dan ovarium, serta di sekitar fimbrie tuba. Perlengketan ini bisa mengganggu atau menggagalkan pelepasan sel telur dari ovarium ke dalam tuba falopii. Selain itu, perlengketan juga bisa menghalangi perjalanan sel telur yang telah dibuahi menuju ke rahim.

Resiko tinggi terjadinya endometriosis ditemukan pada:
  • wanita yang ibu atau saudara perempuannya menderita endometriosis.
  • wanita yang siklus menstruasinya 27 hari atau kurang.
  • wanita yang mengalami menarche (menstruasi pertama) terjadi lebih awal.
  • wanita yang biasa mengalami menstruasi selama 7 hari atau lebih.
  • wanita yang mengalami orgasme ketika menstruasi.

Gejala:
Endometriosis bisa timbul di berbagai tempat dan mempengaruhi gejala yang ditimbulkannya.
Endometriosis paling sering ditemukan di belakang rahim, pada jaringan antara rektum dan vagina dan permukaan rektum. Kadang-kadang ditemukan juga di tuba, ovarium, otot-otot pengikat rahim, kandung kencing, dan dinding samping panggul.
Mengikuti siklus menstruasi, setiap bulan jaringan di luar rahim ini mengalami penebalan dan perdarahan. Perdarahan ini tidak  mempunyai saluran keluar seperti darah menstruasi, tapi terkumpul dalam rongga panggul dan menimbulkan nyeri. Jaringan endometriosis dalam ovarium membentuk kista coklat. Akibat peradangan kronis di jaringan, terbentuk jaringan parut dan perlengketan organ-organ reproduksi. Sel telur sendiri terjerat dalam jaringan parut yang tebal sehingga tidak dapat dilepaskan. Sepertiga penderita endometriosis tidak mempunyai gejala apapun selain infertilitas.
Penderita yang lain mengalami berbagai gejala, utamanya adalah nyeri.
Berat endometriosis tidak berhubungan dengan derajat nyeri karena endometriosis yang berat bisa jadi hanya menimbulkan nyeri ringan.

Gejala yang sering timbul:
1) Nyeri yang derajatnya ditentukan oleh lokasi endometriosis.
  • nyeri pada saat menstruasi
  • nyeri selama dan sesudah hubungan intim
  • nyeri ovulasi
  • nyeri pada pemeriksaan dalam oleh dokter.
2) Perdarahan.
  • perdarahan banyak dan lama pada saat menstruasi
  • spotting sebelum menstruasi
  • menstruasi yang tidak teratur
  • darah menstruasi yang berwarna gelap yang keluar sebelum atau di akhir menstruasi.
3) Keluhan buang air besar dan kecil.
  • nyeri pada saat buang air besar
  • darah pada feses
  • diare, konstipasi, dan kolik
  • nyeri sebelum, pada saat, dan sesudah buang air kecil.
Bagaimana HD Menolong?
Pengobatan alami dapat dilakukan dengan menggunakan khasiat produk perlebahan seperti:
  • Propolis sebagai antioksidan alami yang menyerang sel endometriosis. 
  • Royal Jelly Liquid untuk regenerasi sel dan perbaikan sistem reproduksi dan hormonal.
  • Pollenergy sebagai sumber multivitamin lengkap dan memperlancar peredaran darah.
So, tak perlu takut lagi jika Anda menderita Endometriosis. Sudah ada solusi alami yang aman bagi tubuh.

***

info dan pemesanan, silahkan menghubungi:
icha 
WA/Telp: 085267504271

    0 Response to "Endometriosis: Apa dan Mengapa?"

    Posting Komentar

    Harap memberikan komentar yang relevan dengan post, bukan spam, dan tidak menggunakan kata-kata kasar atau menyinggung SARA.
    Terimakasih.