Normalnya trombosit berada di kisaran 150.000 – 450.000/mm3. Tapi pada penderita ITP jumlah trombositnya hanya 20.000 – 25.000/mm3.
Dalam keadaan normal, umur trombosit sekitar 10 hari, sedangkan pada ITP, umur trombosit memendek menjadi 2-3 hari atau bahkan hanya beberapa menit saja. Memendeknya umur trombosit ini disebabkan karena peningkatan destruksi trombosit di limpa oleh karena proses imunologi, dan umur trombosit berhubungan dengan kadar antibodi platelet, sehingga bila kadar antibodi platelet meninggi, maka umur trombosit semakin pendek
Yang memegang peran dalam menimbulkan perdarahan pada ITP diduga tidak saja tergantung pada jumlah trombosit, tetapi juga fungsi trombosit dan kelainan vaskuler.
Diperkirakan insidensi ITP ini terjadi pada 100 kasus pada 1 juta penduduk per tahun, dan setengahnya terjadi pada anak-anak.
Ciri khas penderita ITP adalah kulit sering terlihat kebiru-biruan, gusi sering berdarah atau sering mimisan. Karena trombositnya terus turun, penyakit ini sering disangka penyakit Demam Berdarah.
Di dalam tubuh seorang penderita ITP, sel-sel darahnya, kecuali platelet (trombosit), berada dalam jumlah yang normal. Platelet atau keping darah, adalah sel-sel yang ukurannya sangat kecil yang berfungsi menutupi area tubuh setelah mengalami luka yang beberapa saat kemudian membentuk bekuan darah.
Untuk penyebab pasti dari ITP ini masih belum pasti. Banyak penelitian di luar negeri yang masih terus-menerus melakukan percobaan untuk mengetahui penyebab pasti dari ITP ini dan terus mencari obat yang paling ampuh untuk penderita ITP.
Gejala ITP
1. Mudah memar/berdarah
2. Timbul bintik-bintik kemerahan pada kulit
3. Pendarahan yang sulit berhenti pada luka kecil
4. Buang air kecil kemerahan
5. Buang air besar berdarah
6. Pendarahan berlebihan saat menstruasi
7. Mimisan/gusi berdarah - tanpa trauma.
Terkadang ITP tidak menimbulkan gejala sama sekali, khususnya pada anak-anak. Ketika anak-anak menderita ITP, sistem kekebalan tubuhnya secara keliru menghasilkan antibodi terhadap trombosit setelah infeksi virus atau kuman lain. Kondisi ini adalah reaksi sistem kekebalan tubuh yang bisa terjadi beberapa minggu dan akhirnya menghilang. Namun dalam beberapa kasus, ITP bisa menjadi kronis atau berkelanjutan.
Secara klinis ITP terbagi menjadi 2, yaitu:
1) ITP Akut
ITP akut (kurang dari 6 bulan) ini lebih sering terjadi pada anak (usia 2-6 tahun), seringkali terjadi setelah infeksi virus akut (Rubeola, Rubella, Varicella zoozter, Epstein Barr virus) dan penyakit saluran nafas yang disebabkan oleh virus.
2) ITP Kronik
ITP kronik ini terutama dijumpai pada wanita berumur 15-50 tahun. Episode perdarahan dapat berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu, bahkan terus menerus.
Bila penderita ITP diperiksa secara fisik, maka biasanya keadaan umumnya baik, tidak didapatkan demam, dan tidak ada pembesaran limpa maupun hati.
Gejala klinis bervariasi tergantung jumlah trombosit serta kadar antibodi platelet. Anemia dialami bila terjadi perdarahan hebat. Gejala ITP sendiri biasanya pelahan-lahan dengan riwayat mudah berdarah baik dengan trauma maupun tanpa trauma. Pada umumnya bentuk perdarahannya ialah purpura pada kulit dan mukosa (hidung, gusi, saluran makanan dan traktus urogenital).
Perdarahan spontan terjadi bila jumlah trombosit kurang dari 50.000 mm3. Jika jumlah trombosit sudah berada di bawah 10.000 mm3, maka bisa terjadi pendarahan dalam meski tidak terdapat luka.
Pengobatan
Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum diberikan pada penderita ITP:
- Kortikosteroid. Obat ini berfungsi meningkatkan jumlah trombosit dengan cara menekan sistem kekebalan tubuh. Konsumsi obat bisa dihentikan ketika jumlah trombosit kembali normal, tapi ikuti saran dokter ketika harus menghentikan konsumsi obat ini. Obat ini sebaiknya tidak dikonsumsi untuk jangka panjang. Efek samping obat ini adalah berat badan bertambah, kadar gula darah tinggi, dan osteoporosis.
- Thrombopoietin receptor agonist. Obat ini berfungsi meningkatkan produksi trombosit oleh sumsum tulang.
- Intravenous immune globulin (IVIG). Obat ini berfungsi untuk meningkatkan jumlah sel darah sebelum operasi dan menghentikan pendarahan kritis.
- Terapi biologis. Contoh obat biologis adalah rituximab. Obat ini diberikan jika kortikosteroid tidak dapat membantu. Obat ini berfungsi untuk mengurangi aktivitas sistem kekebalan tubuh.
Perhatian yang harus diingat pada penderita ITP adalah hindari obatan yang dapat meningkatkan perdarahan seperti aspirin, ibuprofen, dan obat-obat pengencer darah, karena efek dari obat-obat ini melemahkan fungsi trombosit di dalam tubuh manusia. Hindari benturan yang membuat luka.
Jika ITP berada pada tingkat yang parah dan obat-obatan tidak lagi membantu dalam mengatasi gejala yang muncul, maka perlu dilakukan prosedur operasi pengangkatan organ limpa atau splenektomi. Prosedur ini berfungsi meningkatkan jumlah trombosit dalam tubuh dan menghilangkan sumber utama perusakan trombosit dalam tubuh.
Tapi prosedur ini jarang sekali dilakukan karena akan meningkatkan risiko infeksi dengan tidak adanya limpa dalam tubuh.
Bagaimana HD Menolong?
1. HDI Propolis Tablet. ITP merupakan penyakit autoimun sehingga tidak sembarang antibiotik bisa diberikan. Tidak seperti antibiotik pada umumnya yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh kita, HDI Bee Propolis membantu meningkatkan sistem pertahanan tubuh dan melawan penyakit secara alami.
2. HDI Royal Jelly terbukti memiliki kemampuan dalam mempercepat terjadinya regenerasi sel sehingga akan membantu tubuh dalam memperbaiki kerusakan-kerusakannya dan mempercepat terjadinya penyembuhan.
3. HDI Pollenergy untuk usia 13 tahun ke atas, atau HDI Honey Bee PollenS untuk anak usia 6 bulan - 12 tahun. Dengan kandungan 18 asam amino dan multivitamineral lengkap, Pollen menjadi makanan sempurna dari alam yang mampu memberikan nutrisi yang lengkap dan seimbang yang dibutuhkan tubuh terkhusus di saat kondisi sakit. Juga sangat baik untuk meningkatkan stamina dan menormalkan nafsu makan.
4. HDI Clover Honey merupakan madu asli tanpa pemrosesan yang dihasilkan dari bunga clover. Terbukti memiliki kandungan gizi paling lengkap dan seimbang sehingga bermanfaat untuk memperbaiki metabolisme tubuh, meningkatkan stamina, serta memperbaiki sistem pencernaan dan pernapasan.
***
info dan
pemesanan, silahkan menghubungi:
icha
WA 085267504271
Bagai Mana langka pengobatan yg tepat untuk megobati penyakit itp trsebut
BalasHapus@Rolly. Seperti yg saya sampaikan dalam artikel, selain menggunakan obat medis sangat dianjurkan juga menggunakan produk HD seperti Propoelix (atau Propolis tablet), Royal Jelly Liquid, dan Pollenergy. Ketiga produk ini akan membantu mempercepat kinerja obat medis dan menormalkan fungsi tubuh sehingga mampu kembali menghasilkan trombosit yg normal.
BalasHapusArtikel yg bagus.
BalasHapusJika konsumsi ekstrak albumin ikan gabus bagaimana?
Atau cukup makan ikan gabusnya saja setiap hari., apakah bisa membantu ITP?
Numpang share/copas artikelnya yaa..
Terima kasih
Abu Jihad
TBH DARUL ISLAM
0818699623
@Abu Jihad. Ikan gabus memang diakui bagus untuk menambah albumin darah. Akan tetapi yang perlu diingat, ITP adalah penyakit autoimun alias sistem imun dirinya sendirilah yang merusak trombosit. Jadi masalahnya bukan di kekurangan protein. Yang menjadi fokus utama adalah bagaimana memperbaiki sistem imun dalam tubuh sehingga kembali normal.
BalasHapusTerimakasih sudah mampir dan silahkan di share :)
"Di dalam tubuh seorang ITPers, sel-sel darahnya, kecuali sel darah merah, berada dalam jumlah yang normal. Platelet atau sel darah merah, adalah sel-sel yang ukurannya sangat kecil yang berfungsi menutupi area tubuh setelah mengalami luka yang beberapa saat kemudian membentuk bekuan darah."
BalasHapusmaaf cuma meluruskan saja, platelet atau trombosit adalah keping darah, bukan sel darah merah
Terimakasih untuk koreksinya pak Beni :)
HapusApakah ITP bisa sembuh total??ataukah masih ada kemungkinan bisa kambuh lg?kl iya,apa faktor pemicu kekambuhannya???tks.....
BalasHapusSelamat pagi pak Fahrizal. Yang perlu diketahui, ITP adalah penyakit autoimun yang berarti kerusakan terjadi disebabkan oleh imun tubuh penderita sendiri. Sampai saat ini yang benar-benar sembuh total belum tercatat, namun yang bertahan sudah cukup banyak. Jadi penderita ITP akan tetap perlu melakukan pengobatan/terapi secara kontinu.
HapusFaktor pemicu belum diketahui secara pasti.