Pandai Menyikapi Epilepsi

Saat ini masih ada lapisan masyarakat yang menganggap epilepsi sebagai penyakit kerasukan roh atau kegilaan yang parah. Anggapan tersebut sebenarnya beralasan karena jika pengidap epilepsi yang parah dapat mendadak mengalami serangan dan melukai diri sendiri. Apalagi serangan epilepsi sering pula diiringi dengan keluarnya busa di mulut dan kejang yang berulang.
cidera otak: epilepsi

Seiring dengan perkembangan teknologi, metode pengobatan dan terapi untuk mengatasi epilepsi sudah sangat berkembang sehingga epilepsi tidak lagi menjadi momok yang menakutkan. Justru yang memprihatinkan adalah bahwa epilepsi sering dihubungkan dengan disabilitas fisik, disabilitas mental, dan konsekuensi psikososial yang berat bagi penderitanya.
Sebenarnya, apakah yang dimaksud dengan epilepsi?

Epilepsi Bukanlah Retardasi Mental Dan Bukan Penyakit Menular
Di dalam otak manusia, terdapat sel-sel syaraf (neuron) yang bertugas mengkoordinasikan semua aktivitas tubuh, termasuk perasaan, penglihatan, dan pikiran. Namun, bagi penderita epilepsi, otot syaraf tersebut tidak berfungsi dengan baik sehingga terjadilah serangan yang membuat penderita epilepsi mendapatkan kejang, terdiam sejenak, kaget dengan sangat hebat, hingga kejang-kejang dan berbusa di mulut.

Penyebab disfungsi syaraf ini adalah trauma pada kepala (pernah mengalami cedera di daerah kepala) ataupun tumor otak. Sering juga disebabkan oleh kerusakan otak dalam proses kelahiran, luka kepala, stroke, dan paparan penyakit pra kelahiran.
Penyebab epilepsi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu epilepsi idiopatik (tidak diketahui penyebabnya) dan epilepsi simptomatik (penyebab diketahui, misal benturan pada kepala). Pengaruh faktor genetik atau herediter memang ada tetapi kecil, biasanya termasuk pada yang idiopatik.

Kerap ada salah pengertian antara epilepsi dengan kemunduran mental, meskipun sama-sama merupakan gangguan syaraf namun kedua hal ini berbeda. Penderita epilepsi mampu berpikir dan menggunakan otak secara normal jika gangguan syarafnya tidak 'kumat'. Berbeda dengan penderita retardasi mental yang memang mengalami keterbelakangan kemampuan otak.

Gejala Epilepsi
Berikut beberapa gejala epilepsi yang dapat dikenali:
1. Kejang umum: Semua daerah otak (korteks) ikut terlibat ketika terjadi kejang umum. Kadang-kadang kejang jenis ini disebut sebagai kejang grand mal (grand mal seizure).

  • Orang yang mengalami kejang ini mungkin menangis atau membuat suara, kaku selama beberapa detik sampai satu menit dan kemudian mengalami gerakan ritmis pada lengan dan kaki. Seringkali gerakan berirama tersebut melambat sebelum berhenti.
  • Mata umumnya terbuka.
  • Orangnya mungkin tampak tidak bernapas dan benar-benar berubah menjadi biru. Hal ini dapat diikuti oleh periode bernafas yang mendalam dan berisik.
  • Kesadaran pulih secara bertahap dan orang tersebut mungkin bingung untuk beberapa waktu antara menit dan jam.
  • Keluar urin merupakan hal yang umum.
  • Orang tersebut seringkali bingung jika sering mengalami kejang umum.
2. Kejang parsial atau lokal: Hanya sebagian dari otak yang terlibat, sehingga hanya bagian tubuh tertentu yang dipengaruhi. Tergantung dari bagian otak yang memiliki aktivitas listrik abnormal, maka gejala dapat bervariasi.
  • Jika bagian dari otak yang mengendalikan tangan terlibat, maka hanya tangan yang menunjukkan gerakan ritmis atau tersentak.
  • Jika daerah lain dari otak yang terlibat, maka gejala mungkin termasuk sensasi aneh seperti perasaan kenyang di perut atau gerakan kecil berulang seperti memilin baju atau memukul bibir.
  • Kadang-kadang orang dengan kejang parsial seperti bingung atau bengong. Hal ini mungkin menunjukkan kejang parsial kompleks. Istilah kompleks digunakan oleh dokter untuk menggambarkan seseorang yang berada antara menjadi kondisi sadar dan tidak sadar.
3. Tidak sadar atau kejang mal petit: Kejang ini merupakan yang paling umum pada masa kanak-kanak.
  • Mungkin ada penurunan kesadaran berupa tatapan mata kosong.
  • Mungkin ada gerakan berkedip atau gerakan kecil yang berulang.
  • Umumnya kejang yang terjadi singkat, hanya berlangsung beberapa detik. Beberapa orang mungkin mengalami banyak kejang dalam sehari.
4. Kedutan (Twitching)
  • Kedutan biasanya bersifat lokal, kemungkinan dimulai pada satu jari atau telapak tangan.
  • Kemudian akan semakin memburuk, menjalar hingga ke lengan kemudian menyebar sampai sebagian atau seluruh tubuh menjadi berkedut. Sebagian anak tetap sadar, namun sebagian yang lain akan kehilangan kesadaran saat mengalami gejala ini.
 5. Aura
Aura dianggap sebagai tanda peringatan. Aura terjadi sesaat sebelum kejang berlangsung.
Sebuah aura dapat menyebabkan penderita tiba-tiba merasa sakit tanpa sebab, mendengar suara yang tidak nyata, atau mencium bau yang tidak ada sumbernya.
Penderita juga akan mengalami masalah dengan penglihatan atau perasaan aneh di suatu tempat di bagian tubuhnya, terutama di perutnya.


Epilepsi hanya berbahaya saat kambuh, namun akan menjadi sangat mengganggu, terutama saat penderita berada di lingkungan sosial.
Epilepsi dapat dikontrol agar tidak kambuh dengan penggunaan obat-obatan anticonvulsan (antikejang) dalam jangka panjang. Anticonvulsan bekerja dengan menurunkan simulasi SSP (Sistem Saraf Pusat) dan mencegah aliran listrik dari pusat kejang ke SSP. Obat itu juga berfungsi melindungi sel saraf dari kebocoran sinyal elektrik sehingga kejang dapat dicegah.

Jika Anda menemukan gejala tersebut pada diri Anda, anak, atau keluarga Anda segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Alat untuk mendeteksi Epilepsi:
MRI (Magnetic Resonance Imaging) untuk mendapatkan gambaran dalam tubuh / otak. Tidak menggunakan sinar X dan lebih peka daripada CT Scan.
EEG (Electroencephalography) untuk memeriksa gelombang otak.

Mampu Hidup Normal
Saat ini, banyak penderita epilepsi sukses menjalani karir pada pekerjaan yang ditekuni. Dengan perawatan dan terapi yang intensif epilepsi bahkan dapat disembuhkan.
Yang perlu dilakukan adalah segera memeriksakan kesehatan anak-anak atau bayi sejak dini jika ditemui gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas. Selain itu juga perlu diperhatikan asupan nutrisi untuk otak dan syaraf karena seperti organ tubuh yang lain, otak dan saraf juga membutuhkan nutrisi yang adekuat. Bahkan penelitian menunjukkan bahwa otak adalah organ tubuh yang sangat 'rakus' akan nutrisi.

Bagaimana HD Menolong?
pollen, propolis, royal jelly, clover honey
 HDI Royal Jelly Liquid
Para peneliti telah menemukan adanya hubungan antara fungsi otak dan berbagai zat gizi dalam makanan. Hubungan ini telah terjadi sejak janin berada di dalam kandungan ibu. Salah satu zat penting tersebut adalah kolin.
Dalam tubuh, kolin penting sebagai komposisi utama membran sel normal serta menjaga keutuhan membran sel dalam proses-proses biologi. Selain itu, kolin juga dapat membantu fungsi normal otak melalui pembentukan neurotransmiter asetikolin, yaitu bentuk senyawa kolin yang sangat berperan pada fungsi otak.
Asetikolin merupakan senyawa kimia yang berperan pada proses penyimpanan dan pemanggilan kembali memori, perhatian, maupun konsentrasi seseorang. Makin banyak asetikolin yang disintesis, makin banyak pula yang dilepaskan dalam saraf sehingga makin baik pula proses memori dan atensi.
Senyawa tersebut dapat ditemukan dalam HD Royale Jelly Liquid yang selain mengandung kolin juga kaya akan vitamin B kompleks. Asam B kompleks mengandung asam pantotenant, senyawa yang berguna meredakan stress dengan mengurangi ketegangan pada syaraf.

Sangat dianjurkan pula agar penderita diberikan HDI Pollenergy (usia 13 tahun ke atas) atau HDI Honey Bee PollenS (usia 6 bulan - 12 tahun) yang mengandung asam amino esensial dan non esensial yang merupakan bahan pembentuk sel otak. Selain itu kandungan Asam glutamate berfungsi untuk melindungi BBB (Blood Brain Barrier) yang penting bagi fungsi otak karena menjaga keluarnya substansi dari otak (seperti dinding antara aliran darah dan sel otak)

HDI Propolis Tablet mengandung asam amino dan vitamineral yang sangat baik untuk perbaikan dan pembangun benteng pertahanan tubuh. Juga sangat baik dalam memperbaiki endotel pembuluh darah serta memperbaiki elastisitas dan fleksibilitas pembuluh darah.

HDI Clover Honey dengan berbagai vitamineral di dalamnya seperti Vitamin A, Beta Caroten, Vitamin B Kompleks, Vitamin C, Phospor, Zat besi, Kalium, Klorida Kalium, Yodium, Natrium, Tembaga, dan Mangan serta berbagai enzim penting untuk memperlancar reaksi kimia dari berbagai metabolisme di dalam tubuh.

Produk HD terbuat dari produk perlebahan yang aman dan alami (tanpa bahan kimia buatan) sehingga dapat dikonsumsi berbarengan dengan obat dokter.
Penggunaan produk HD secara teratur dapat mengurangi serangan bahkan menyembuhkan penderita dari serangan epilepsi yang dideritanya.
***

info dan pemesanan, silahkan menghubungi:
icha 
WA/Telp: 085267504271

0 Response to "Pandai Menyikapi Epilepsi"

Posting Komentar

Harap memberikan komentar yang relevan dengan post, bukan spam, dan tidak menggunakan kata-kata kasar atau menyinggung SARA.
Terimakasih.