Untuk mengurangi berat badan, diet kalori sangat efektif dibandingkan terapi lain. Pada intinya, diet itu harus menyenangkan, variatif, kreatif, tidak membosankan, dan tentu saja, harus sehat. Diet sehat berarti tidak membuat orang yang sedang melakukan diet kekurangan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Banyak orang melakukan diet ketat sampai lupa bahwa tubuh juga memerlukan asupan kalori baik dari lemak, karbohidrat, maupun protein yang mencukupi.
3 Macam Diet Kalori
Hukum emas dalam mengurangi berat badan adalah:
Kalori yang masuk ke dalam tubuh harus lebih kecil dibandingkan kalori yang terbakar / keluar dari tubuh
1) Diet Karbohidrat
Dengan menyandarkan kebutuhan kalori tubuh hanya dari karbohidrat, maka pengaruh terbesar akan terasa pada kadar gula darah Anda. Hal ini akan berpengaruh pada sekresi hormon insulin yang berfungsi untuk mengolah glukosa yang masuk dalam tubuh.
Sebagian besar karbohidrat yang telah diolah insulin itu akan disimpan sebagai glikogen dalam jaringan otot dan organ hati. Namun, jika kedua tempat itu sudah tidak bisa menampungnya, maka kelebihannya akan menjadi lemak. Jadi jangan mengira bahwa orang yang hanya makan nasi atau roti saja tidak bisa gemuk atau berlemak. Selain itu, kadar insulin yang tinggi akibat terpacu oleh tingginya karbohidrat akan menyebabkan terhentinya pembakaran lemak sebagai tenaga. Alhasil, lemak justru akan menumpuk di sana-sini.
Diet tinggi karbohidrat namun rendah asupan protein akan menyebabkan berkurangnya daya tahan tubuh membentuk sel dan memperbaiki sel yang rusak. Protein bertugas sebagai pembangun sel tubuh yang utama. Karena tubuh adalah struktur yang dinamis, berarti sel-sel tubuh akan selalu rusak dan memperbaiki diri. Kekurangan protein sangat berpengaruh buat regenerasi sel yang rusak, terutama untuk sel pembentuk jaringan otot. Jaringan sel otot adalah jaringan sel yang paling aktif beregenerasi di dalam tubuh.
2) Diet Protein
Jika diet Anda dititikberatkan pada protein yang juga merupakan makronutrien, maka konsekuensinya, kadar asam amino dalam tubuh Anda yang akan naik. Hal ini akan berpengaruh pada sekresi glucagon, yaitu hormon yang berfungsi untuk mengurangi kadar insulin. Hasilnya, peredaran glukosa dalam hati akan terpengaruh sehingga kadar glukosa juga akan naik. Asam amino dalam aliran darah juga akan mempengaruhi sekresi insulin yang berpengaruh pada daya asup asam amino dalam jaringan tubuh.
Pada praktiknya, sangat sulit untuk tetap melakukan diet tinggi protein dalam jangka waktu yang lama. Selain karena menyebabkan kekurangan nutrisi, yang disebabkan kurangnya konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran, juga karena sebagian besar bahan makanan yang mengandung protein tinggi biasanya memiliki kandungan lemak yang tinggi pula, seperti daging, susu, dan telur.
3) Diet Lemak
Apabila diet lemak yang menjadi acuan, kadar asam lemak dalam darah akan naik. Kenaikan itu tidak akan berpengaruh pada kadar insulin ataupun glucagon melainkan berpengaruh pada meningkatnya asam lemak yang tetap akan menyebabkan kandungan lemak dalam tubuh relatif tinggi.
Jika dibuat takaran akan menghasilkan persentase seperti ini: 30-40% kalori hendaknya berasal dari bahan makanan berkarbohidrat, 30-50% kalori kita peroleh dari protein, dan sekitar 20-30% kalori merupakan hasil dari asupan makanan berlemak. Jangan lupa sebelum makan Anda dapat mengonsumsi Trimee untuk memastikan lemak yang tidak dibutuhkan tubuh dapat dikeluarkan dan tidak menumpuk dalam tubuh.
Imbangi Dengan Olahraga
Diet sehat hanya dapat diperoleh jika diimbangi dengan berolahraga secara teratur. Gerakan-gerakan otot pada saat berolahraga selain akan melatih kontraksi otot juga berfungsi untuk membakar lemak di sekitar bagian tubuh itu sebagai akibat dari panas yang dihasilkan dari kontraksi otot secara teratur.
***
info dan pemesanan, silahkan menghubungi:
icha
WA 085267504271
WA 085267504271
0 Response to "Bersahabat Dengan Kalori"
Posting Komentar
Harap memberikan komentar yang relevan dengan post, bukan spam, dan tidak menggunakan kata-kata kasar atau menyinggung SARA.
Terimakasih.