Kanker Paru-Paru

Kanker paru-paru adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali dalam jaringan paru-paru. Jika tidak segera diobati, pertumbuhan ini bisa menyebar ke luar paru-paru, menyerang jaringan di sekitarnya, lalu menyebar ke bagian tubuh lainnya. Proses ini dinamakan metastasis.
Kanker paru-paru yang berawal dari paru-paru itu sendiri disebut sebagai kanker paru-paru primer. Sementara kanker paru-paru yang berasal dari penyebaran kanker lain disebut kanker paru-paru sekunder.
Kanker paru-paru merupakan jenis kanker yang paling sering terdiagnosis dan penyebab kematian akibat kanker tertinggi di dunia.

Jenis Kanker Paru-Paru
  1. Kanker paru-paru non-sel kecil (non-small-cell lung cancer / NSCLC) berpeluang empat kali lebih sering terjadi dibandingkan dengan kanker paru-paru sel kecil.
  2. Kanker paru-paru sel kecil (small-cell lung cancer / SCLC) biasanya hanya menimpa para perokok berat dan penyebarannya lebih cepat dibandingkan dengan kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC).
Penyebab Kanker Paru-Paru
  • Perokok Aktif dan Perokok Pasif
Sekitar 80-90 persen kasus kanker paru-paru disebabkan oleh kebiasaan merokok. Maka para perokok aktif menjadi kelompok yang paling berisiko. Asap rokok yang diisap mengandung lebih dari 50 zat-zat pemicu kanker yang akan memberi dampak secara langsung terhadap jaringan paru-paru. Misalnya nikotin yang dipakai di dalam insektisida serta tar yang digunakan dalam pembuatan aspal jalanan.
Selain tembakau, ganja juga mengandung zat-zat yang dapat memicu kanker. Tembakau sering dicampur dengan ganja. Meski kuantitas tembakau yang dicampur dengan ganja lebih sedikit dibandingkan dengan rokok, para perokok ganja mengisap lebih dalam dan lebih lama. Dampak mengisap tembakau dan ganja jauh lebih buruk daripada mengisap rokok biasa.

Pada awalnya, kerusakan ini dapat diperbaiki oleh tubuh. Tapi pengulangan dan keberlanjutan dari merokok menyebabkan kerusakan pada jaringan paru-paru terus bertambah. Kerusakan inilah yang mengakibatkan sel-sel bereaksi secara tidak normal hingga akhirnya muncul sel kanker.

Perokok pasif adalah orang yang terkena paparan asap rokok tapi tidak merokok secara langsung. Meski tidak merokok secara langsung, perokok pasif tetap berisiko terkena kanker paru-paru. Risiko perokok pasif terkena kanker paru-paru meningkat setidaknya 20 persen dibandingkan orang yang tidak terkena paparan asap rokok.
  • Polusi Udara
Menurut data WHO, Asia Tenggara berada di posisi kedua sebagai wilayah penyumbang buruknya polusi udara di dunia. Risiko terkena kanker paru-paru akan meningkat jika kita terkena paparan polusi udara contohnya dari asap kendaraan atau asap pabrik. Sekitar satu dari 100 kematian karena kanker paru-paru diakibatkan oleh tingkat polusi yang tinggi. Menghirup asap pembuangan dari kendaraan maupun pabrik bisa memiliki dampak yang sama seperti merokok pasif.
  • Paparan di Tempat Kerja
Beberapa pekerjaan memiliki kemungkinan kaitan dengan meningkatnya risiko terkena kanker paru-paru. Pegawai yang terkena paparan beberapa senyawa kimia yang bersifat karsinogenik, seperti asbes, nikel, batu bara, silika, dan arsenik memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita kanker paru-paru.
  • Paparan Radiasi
Radon adalah bagian dari udara yang kita hirup. Radon adalah gas radioaktif yang muncul secara alami. Gas ini berasal dari batuan dan tanah dalam jumlah yang sangat kecil.
Gas radon ini bisa berpindah tempat melalui tanah. Gas ini akan masuk ke dalam rumah melalui celah-celah pondasi, pipa, saluran air atau lubang terbuka lainnya. Gas ini bisa diuji dengan alat pengujian sederhana, karena gas radon bersifat tidak kasat mata dan tidak berbau. Jika dihirup, gas radon dapat merusak paru-paru, terutama bagi seorang perokok.
  • Usia
Meskipun penyakit ini lazim dialami oleh orang dewasa, orang muda pun juga bisa mengalaminya. Seseorang dengan usia 40 tahun lebih mempunyai risiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru.
  • Genetika
Kanker paru-paru juga bisa dipicu oleh faktor genetik. Jika Anda punya garis keturunan (orangtua, kakak, adik) yang pernah mengidap kanker paru-paru, Anda juga beresiko tinggi terkena terkena kanker paru-paru.

Gejala Kanker Paru-Paru
Pada tahap awal, kanker paru-paru tidak menyebabkan gejala apa pun. Gejala hanya akan muncul ketika perkembangan kanker telah mencapai suatu tahap tertentu, umumnya setelah berada pada stadium lanjut.
Berikut ini adalah gejala-gejala utama yang akan dialami penderita kanker paru-paru. Segera temui dokter atau pergi ke klinik untuk memastikan diagnosis dari gejala yang dialami.
  • Batuk yang berkelanjutan dan bertambah parah, hingga akhirnya mengalami batuk darah.
  • Mengalami sesak napas dan rasa nyeri di dada.
  • Mengalami kelelahan tanpa alasan.
  • Pembengkakan pada muka atau leher.
  • Sakit kepala.
  • Sakit pada tulang, bisa pada bahu, lengan atau tangan.
  • Berat tubuh menurun.
  • Kehilangan selera makan.
  • Suara menjadi serak.
  • Kesulitan menelan atau sakit saat menelan sesuatu.
  • Perubahan pada bentuk jari, yaitu ujung jari menjadi cembung.
  • Penyakit kuning (mata, kuku, dan kulit berwarna kuning).
  • Mati rasa di kaki.
Deteksi dini terhadap kanker dapat meningkatkan keberhasilan proses pengobatannya. Berikut ini adalah beberapa tes yang bisa dilakukan untuk memastikan diagnosis kanker.
  1. Tes pencitraan. Diagnosis pertama untuk kanker paru-paru biasanya menggunakan X-ray. Pencitraan X-ray dari paru-paru bisa memperlihatkan tumor yang ada. Jika dari X-ray dicurigai terdapat kanker paru-paru, tes lanjutan perlu dilakukan untuk memastikannya. CT Scan bisa memperlihatkan abnormal kecil yang tidak bisa terlihat dengan X-ray. Dengan memanfaatkan CT scan, pencitraan yang lebih jelas dan detail bisa didapatkan.  PET-CT Scan bisa memperlihatkan lokasi sel kanker yang aktif. Pencitraan ini biasa dilakukan jika hasil pemeriksaan dengan CT Scan menunjukkan terdapat sel kanker pada stadium awal.
  2. Pemeriksaan dahak. Dahak yang kita keluarkan saat batuk dapat diperiksa di laboratorium dengan mikroskop. Terkadang pemeriksaan ini bisa digunakan untuk melihat apakah terdapat sel-sel kanker di dalam paru-paru.
  3. Biopsi atau pengambilan sampel jaringan paru-paru. Prosedur ini dilakukan setelah tes pencitraan dan memperlihatkan bahwa terdapat sel kanker pada bagian dada. Dokter akan mengambil sampel sel jaringan dari dalam paru-paru.
kanker paru-paru
Stadium Kanker Paru-Paru
Stadium 1 = Kanker masih berada di dalam paru-paru dan belum menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya. Besarnya tumor pada tahap ini masih di bawah 5 cm.
Stadium 2 = Tumor  berukuran apa saja yang sudah menyebar pada bagian-bagian lain seperti kelenjar getah bening, rongga dada, diafragma, atau lapisan yang membungkus paru-paru. Selain itu, kanker juga tergolong stadium 2 jika telah berukuran lebih dari 5 cm.
Stadium 3 = Pada tahap ini, ada sel kanker yang telah menyebar ke kelenjar getah bening yang berada jauh dari paru-paru atau tumor yang ada di paru-paru sudah sangat besar dan menyerang organ lain di dekat paru-paru.
Stadium 4 = Kanker sudah menyebar ke paru-paru sebelah atau organ tubuh lain yang jauh dari paru-paru seperti otak dan hati, atau cairan yang mengandung sel kanker mungkin sudah muncul di sekitar jantung atau paru-paru.

Penanganan Kanker Paru-Paru:
  • Pembedahan (untuk kanker paru bukan sel kecil (NSCLC)
  • Radioterapi 
  • Kemoterapi
  • Perawatan paliatif (perawatan pada kasus tingkat akhir)
Pencegahan Kanker Paru-Paru:
  1. Jangan merokok dan hindari menjadi perokok pasif. Cara utama untuk mencegah kanker paru-paru adalah dengan tidak merokok. Hindari juga menjadi perokok pasif jika lingkungan Anda dipenuhi dengan perokok aktif. Terutama bagi para perokok aktif, berhentilah merokok sekarang juga. Meski sudah bertahun-tahun merokok,  langkah ini tetap akan bermanfaat dan bisa mengurangi risiko terserang kanker paru-paru.
  2. Pilihan menu makanan yang sehat. Biasakanlah untuk mengonsumsi makanan rendah lemak dan tinggi akan kandungan serat. Buah dan sayuran sebaiknya menjadi menu utama sehari-hari. 
  3. Berolahraga secara teratur. Usahakan untuk melakukan olahraga secara teratur. Bagi yang jarang sekali berolahraga, mulailah rutinitas ini secara bertahap. Bagi orang dewasa dianjurkan berolahraga setidaknya selama 2-3 jam dalam satu minggu.
Bagaimana HD Menolong?
Jika Anda merasakan gejala atau Anda telah divonis menderita Kanker Paru-Paru, jangan menyerah!
Tetap berdoa memohon kesembuhan dari Tuhan Yang Maha Kuasa dan gunakan produk perlebahan terbaik yang telah diwahyukan oleh Sang Pencipta dan terbukti selama ribuan tahun mampu membantu proses penyembuhan.
1. Propoelix Plus. Perpaduan propoelix dengan jamur lingzhi, shiitake, dan maitake terbukti mampu menghambat pertumbuhan sel kanker, menghancurkannya, dan mengatasi masalah yang dialami penderita saat melalui kemoterapi (seperti mual, muntah, rambut rontok, dsb)
2. Royal Jelly Liquid. Dengan kemampuan alaminya mempercepat regenerasi sel sehingga sel-sel yang telah dirusak kanker dapat segera diperbaharui.
3. Pollenergy. Makanan alami yang mengandung 18 asam amino dan multi vitamineral. Terbukti mampu memulihkan stamina penderita sehingga tidak merasa lemas.
4. Clover Honey. Madu alami yang berperan dalam memperbaiki metabolisme tubuh sehingga memaksimalkan proses penyembuhan.

Peningkatan penderita kanker dari tahun ke tahun membuktikan bahwa kanker adalah salah satu penyebab kematian utama saat ini.
Keberhasilan pengobatan sangat ditentukan oleh jenis kanker, stadium kanker, keadaan umum penderita, dan usaha penderita untuk sembuh.
Tingkatkan peluang kesembuhan dari Kanker Paru-Paru dengan menggunakan hanya yang terbaik dari alam.


***
info dan pemesanan, silahkan menghubungi:
icha 
WA/Telp: 085267504271

0 Response to "Kanker Paru-Paru"

Posting Komentar

Harap memberikan komentar yang relevan dengan post, bukan spam, dan tidak menggunakan kata-kata kasar atau menyinggung SARA.
Terimakasih.