Menurut data, dari 150 juta orang di seluruh dunia yang menderita asma sebagai salah satu gejala alergi, 180.000 orang di antaranya meninggal setiap tahunnya!
Karena kian seriusnya persoalan alergi, dalam suatu pertemuan berkaitan dengan Kongres Alergi Se-dunia yang berlangsung di Muenchen, Jerman, 26 Juni - 1 Juli 2005, para pakar kemudian menetapkan tanggal 8 Juli sebagai peringatan Hari Alergi Sedunia.
Faktor Genetik Plus Lingkungan
Secara garis besar, penyebab alergi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa faktor:
- Faktor genetik yang terjadi akibat turunan genetika dari orangtua.
- Faktor psikologis yang berupa kecemasan, stress, depresi.
- Faktor lingkungan, baik dari lingkungan tempat tinggal atau makanan yang kita makan.
Pada orang yang menderita alergi, sistem kekebalan tubuhnya memandang alergen sebagai benda asing. Saat antigen memasuki tubuh secara otomatis seluruh jaringan akan melakukan suatu proses kompleks untuk mengenali benda asing tersebut. Sel darah putih akan menghasilkan antibodi spesifik untuk melawan antigen. Proses ini disebut sensitisasi. Antibodi bekerja dengan mendeteksi dan merusak substansi yang menyebabkan penyakit.
Pada reaksi alergi, antibodi dikenal sebagai Immunoglobulin E atau IgE. Kemudian, antibodi ini memerintahkan para mediator untuk memproduksi semacam zat yang mampu mengurangi kadar kimia dan hormon yang dimiliki antigen.
Tidak hanya zat-zat asing dari luar tubuh yang dapat menimbulkan alergi. Obat, susu, bahkan sperma dari pasangan pun bisa menimbulkan reaksi alergi.
Alergi bisa mengakibatkan pilek dan bersin-bersin di hidung; di mata, bisa mengakibatkan mata merah dan berair; di kulit mengakibatkan biduran atau eksim; sementara di usus bisa mengakibatkan rasa mulas, buang air terus-menerus, dan muntah.
Karena itu, untuk menghindari alergi sebaiknya hindari alergen. Dalam kasus tertentu reaksi alergi bisa diidap di penderita sepanjang hidupnya.
Menentukan Penyebab Alergi
Zat (alergen) yang paling sering menyebabkan alergi adalah serbuk tanaman, jenis rumput tertentu, jenis pohon yang berkulit halus dan tipis, serbuk spora, pinisilin, seafood, telur, kacang panjang, kacang tanah, kacang kedelai, susu, jagung dan tepung jagung, sengatan insekta, bulu binatang, kecoa, debu, kutu. Dan yang juga tidak kalah sering menimbulkan reaksi alergi adalah zat-zat aditif pada makanan seperti penyedap rasa, pewarna, dan pengawet.
Menentukan penyebab alergi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Menghindari zat yang dicurigai sebagai alergen. Jika kemudian gejala hilang, cobalah kembali berinteraksi dengan zat tersebut. Misal: makanan. Jika terjadi reaksi alergi yang sama maka sebaiknya Anda menghindari makanan tersebut.
- Melakukan tes alergi dan melihat riwayat keluarga serta riwayat frekuensi serangan. Bila salah satu dari orangtua menderita alergi, maka kemungkinan resiko penyakit tersebut diturunkan pada anak sekitar 25-30%. Sementara, bila kedua orangtua adalah penderita, maka resiko meningkat menjadi 60-70%. Selain itu, perlu dilakukan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang antara lain, tes alergi pada kulit, foto rontgen, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan lebih lanjut bila dibutuhkan.
- Tes pada kulit merupakan pemeriksaan yang sangat sederhana untuk mendiagnosa alergi. Dengan memberikan zat-zat tertentu pada kulit seseorang, dapat diketahui apakah orang tersebut alergi atau tidak pada zat tersebut. Misal dengan mengoleskan atau menyuntikkan suatu zat dalam dosis kecil. Jika terjadi pembengkakan pada bagian yang diolesi atau disuntikkan, maka zat tersebut merupakan alergen baginya.
Kelompok orang yang mudah terjangkit reaksi alergi:
- Penah mengalami alergi tertentu pada masa sebelumnya.
- Penderita asma.
- Orang yang mengalami gangguan pada pernapasannya.
- Penderita polip.
- Penderita infeksi pada sinus, telinga, atau pangkal tenggorokan.
- Orang yang memiliki kulit sensitif.
Gejala yang ringan biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus. Gejala akan menghilang beberapa saat kemudian. Pemberian antihistamin dapat membantu meringankan berbagai gejala. Penanganan yang paling tepat bukanlah dengan obat-obatan melainkan dengan cara menghindari alergen.
Secara teoritis, alergi memang tidak bisa dihilangkan, tetapi dapat dikurangi frekuensi dan berat serangannya. Namun, seringkali dalam keseharian, alergen sulit dihindari. Untuk itu, diperlukan sistem kekebalan tubuh untuk mencegah alergi.
Jadi, optimalkan asupan nutrisi Anda agar sistem kekebalan tubuh tetap terjaga.
Untuk Anda yang saat ini menghadapi masalah alergi, mulailah mengonsumsi produk perlebahan HD yang alami dan sangat baik meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Adapun produk yang disarankan untuk mengatasi alergi adalah sebagai berikut:
- HDI Bee Propolis Tablet, merupakan antibiotik alami yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh sehingga sistem imunitas (perlindungan tubuh) lebih diperkuat.
- HDI Clover Honey, dengan kehebatan madu murni, berkhasiat untuk memperbaiki sistem pencernaan dan pernapasan.
***
info dan
pemesanan, silahkan menghubungi:
icha
WA/Telp: 085267504271
icha
WA/Telp: 085267504271
0 Response to "Alergi: Kenali, Peduli, dan Hindari"
Posting Komentar
Harap memberikan komentar yang relevan dengan post, bukan spam, dan tidak menggunakan kata-kata kasar atau menyinggung SARA.
Terimakasih.