Mengapa?
Tidak enak!
Ya, menderita diabetes memang sangat menyiksa, terutama jika dihubungkan dengan pola makan yang harus dibatasi dan harus hati-hati memilah-milah.
Penderita diabetes acapkali harus berhitung bila mereka ingin makan penganan manis yang berasal dari gula atau sukrosa. Sebab, penambahan gula ke dalam tubuh akan membuat kadar gulanya meningkat karena tidak adanya atau sedikitnya insulin dalam darah.
Banyak referensi yang menuliskan bahwa pemberian madu dapat menjadi salah satu solusi bagi pemberi rasa manis pada makanan atau minuman penderita diabetes. Tetapi, di sisi lain, ada beberapa pihak yang meragukan pernyataan itu.
Mari kita teliti lebih lanjut mengenai peran madu bagi penderita diabetes.
Manfaat Madu
Setiap 1.000 gr madu bernilai 3.280 kalori. Nilai 1 kg madu sama dengan 50 butir telur atau 5,5751 susu, atau 1,680 kg daging. Madu memiliki nilai gizi yang baik untuk kesehatan. Khasiat madu sangat berkaitan dengan kandungan gulanya yang tinggi yakni, fruktosa 41%, glukosa 35%, dan sukrosa 1,9%.
Kadar protein madu relatif kecil, sekitar 2,6%. Namun kandungan asam aminonya cukup beragam, baik asam amino esensial maupun non esensial. Serta unsur kandungan lainnya, seperti tepung sari ditambah berbagai enzim pencernaan. Belum lagi vitamin yang dikandungnya juga cukup beragam, antara lain vitamin B1, vitamin B2, B3, B6, dan vitamin C.
Madu dan Mineral
Mineral yang terkandung dalam madu antara lain Kalium, Natrium, Kalsium, Magnesium, Besi, Tembaga, Fosfor, dan Sulfur. Meskipun jumlahnya relatif sedikit, mineral madu merupakan sumber ideal bagi tubuh manusia karena imbangan jumlah mineral dalam madu mendekati yang terdapat pada darah manusia. Madu juga mengandung zat antibiotik dimana kandungan ini merupakan salah satu keunikan madu.
Madu dan Antibiotik
Madu mengandung zat antibiotik yang aktif melawan serangan berbagai patogen penyebab penyakit. Ada empat faktor yang bertanggungjawab terhadap aktivitas anti bakteri pada madu, yaitu:
- Kadar gula madu yang tinggi akan menghambat pertumbuhan bakteri sehingga bakteri tidak dapat hidup dan berkembang.
- Ti ngkat keasaman madu yang tinggi (pH 3.65) akan mengurangi pertumbuhan dan daya hidup bakteri sehingga bakteri tersebut mati.
- Kandungan senyawa radikal hidrogen peroksida yang bersifat dapat membunuh mikroorganisme patogen.
- Kandungan senyawa organik yang bersifat antibakteri. Senyawa organik tersebut tipenya bermacam-macam. Yang telah teridentifikasi antara lain seperti polyphenol, flavonoid, dan glikosida.
Beberapa penyakit infeksi berbagai patogen yang dapat 'ditolong' dan dihambat dengan mengonsumsi madu secara teratur, antara lain penyakit lambung dan saluran pencernaan, penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), batuk dan demam, penyakit jantung, hati, dan paru, penyakit-penyakit yang dapat mengganggu mata, telinga, dan syaraf.
Madu juga dapat mengobati luka infeksi setelah operasi, borok, obat untuk terapi pasca operasi pasien kanker vulva, luka jahitan dan pencangkokan kulit.
Sebagai obat luka, madu mampu menyerap air pada luka, sehingga mencegah infeksi dan memperbaiki jaringan dengan cepat. Madu menembus luka dalam sehingga amat membantu pembentukan butiran jaringan baru.
Madu dan Pernapasan
Madu mengatasi gangguan pernapasan, terutama untuk mengusir dahak atau cairan yang menyumbat saluran pernapasan. Madu adalah desinfektan ringan sehingga mampu menyembuhkan radang tenggorokan. Cairan manis ini juga bisa meningkatkan produksi cairan ludah yang dapat membantu mengatasi tenggorokan yang kering atau teriritasi.
Madu dan Gairah Seksual
Madu juga dipercaya sebagai aprodisiak atau pembangkit gairah seksual. Madu dapat mengurangi efek yang ditimbulkan oleh racun.
Madu bisa mengawetkan makanan. Kue-kue dengan menggunakan madu sebagai pengganti gula pasir akan lebih lama segarnya karena mengandung antibiotik alamiah. Madu yang bersifat penenang (sedatif) berguna juga untuk mengatasi ngompol pada anak-anak, selain membuat tidur lebih nyenyak.
Madu vs Gula Pasir
Meski sama manisnya, perlakuan tubuh manusia terhadap madu yang manis itu berbeda dibandingkan dengan gula atau gula pasir. Madu dapat diproses langsung menjadi glukogen, sedangkan gula harus diproses terlebih dahulu oleh enzim pencernaan di usus. Dengan demikian, tubuh manusia bisa lebih cepat merasakan manfaat madu dibandingkan dengan gula pasir.
Kandungan kalori madu 40% lebih rendah dibandingkan dengan gula pasir. Walau memberi energi yang besar, madu tidak menambah berat badan karena molekul gula pada madu dapat berubah menjadi gula lain (misalnya fruktosa berubah menjadi glukosa), madu mudah dicerna oleh perut yang paling sensitif sekalipun, meskipun memiliki kandungan asam yang tinggi. Madu dapat membantu usus dan ginjal untuk berfungsi lebih baik.
Jika dicampur dengan air hangat, madu dapat berdifusi ke dalam darah dalam waktu tujuh menit. Molekul bebasnya gula membuat otak berfungsi lebih baik karena otak merupakan pengonsumsi gula terbesar. Madu menyediakan banyak energi yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan darah. Lebih jauh lagi, madu membantu pembersihan darah dan peredaran darah sehingga berfungsi sebagai pelindung terhadap masalah pembuluh kapiler dan arteriosklerosis.
HDI Clover Honey, Solusi Terbaik Pengganti Gula Bagi Diabetesi
Banyak pakar kesehatan telah menganggap madu murni sebagai makanan super. Hal tersebut memang tidak berlebihan karena sejak Hipocrates, madu memang menjadi semacam obat bagi berbagai macam penyakit dan juga aman bagi penderita diabetes.
Menurut pakar gizi dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi IPB Bogor, Prof. Dr. H. Muhilal, karbohidrat madu termasuk tipe sederhana. Rata-rata komposisinya adalah 17,1% air; 82,4% karbohidrat total; 0,5% protein, asam amino, vitamin, dan mineral.
Karbohidrat tersebut utamanya terdiri dari 38,5% fruktosa dan 31% glukosa. Sisanya 12,9% karbohidrat yang terbuat dari maltose, sukrosa, dan gula lain.
Sebagai karbohidrat, satu sendok makan madu dapat memasok energi sebanyak 64 kalori.
Menurut americandiabetes.com, madu murni digolongkan sebagai salah satu senyawa atau bahan makanan pengganti gula yang aman bagi diabetesi. Perlu ditekankan: Madu murni!
Madu murni adalah madu yang belum diproses, kandungan antioksidan, mineral, vitamin, asam amino, enzim, karbohidrat, dan fitonutrien-nya masih terjaga.
Berbeda dengan madu olahan yang pasti mengalami kehilangan nutrisi. Bahkan, disebutkan bahwa madu yang sudah melalui proses pengolahan tidak lebih baik dari gula pasir.
Lebih lanjut, americandiebetes.com mengutarakan beberapa jenis madu yang baik bagi penderita
diabetes. Salah satu jenis madu yang disarankan adalah madu bunga Clover atau Clover Honey.
Dari penelitian diketahui bahwa Clover Honey memiliki indeks glikemik rendah. Artinya, jenis madu tersebut larut lebih lambat ke dalam aliran darah dan tidak begitu mempengaruhi tingkat gula darah.
Sekali lagi perlu ditekankan bahwa madu yang aman bagi penderita diabetes adalah madu murni yang tidak mengalami proses pengolahan ataupun penambahan bahan yang lain. Madu yang bagus hendaknya diproses packing kurang dari 24 jam setelah dipanen dan diproses dengan cara pendinginan, tanpa penambahan bahan apapun. Itulah yang dilakukan pada HDI Clover Honey.
Nah, bagi penderita diabetes, solusi ini tentu perlu dicoba.
***
Mencari madu murni?
info dan
pemesanan, silahkan menghubungi:
icha
WA 085267504271
0 Response to "Madu dan Diabetes"
Posting Komentar
Harap memberikan komentar yang relevan dengan post, bukan spam, dan tidak menggunakan kata-kata kasar atau menyinggung SARA.
Terimakasih.