Empat puluh enam pria dan empat puluh dua wanita yang berusia 18-69 yang mengalami gangguan virus simplex herpes tipe 2, diikut sertakan dalam percobaan tunggal tertutup, sistim diacak terkontrol pusat.
Pasien dirawat pada saat gejalanya kambuh dengan 3% salep propolis, 5% salep acyclovir, atau salep placebo empat kali sehari selama 10 hari.
Pasien diperiksa pada hari ke-1, hari ke-3, hari ke-7 dan hari ke-10 perawatan.
Hal-hal yang diperhatikan adalah lokasi, jumlah, ukuran dan tingkat ringan-beratnya luka tersebut. Mereka digolongkan menjadi menggelembung, membisul, mengering atau sembuh. Pengujian laboratorium dan klinis telah dilakukan. Kedua kelompok dianggap sama pada pemeriksaan awal tingkat luka dan sifat gejalanya.
Pada hari ke-3 perawatan, 50% dengan salep propolis, 27% dengan salep acyclovir dan 0% dengan placebo luka para pasien mulai mengering.
Pada hari ke-7, dan juga pasien dengan luka membisul, 10 dengan propolis, 4 dengan acyclovir dan 3 dengan placebo, telah disembuhkan.
Pada hari ke-10 perawatan, dan pada pasien yang pada awalnya mempunyai luka membisul, 100% telah disembuhkan propolis dalam grup propolis, 80% dalam grup acyclovir dan 70% dalam grup placebo telah disembuhkan. Dalam kelompok dengan luka awal, lebih banyak pasien yang telah sembuh total dalam grup propolis (50%) dibandingkan keseluruhan dari grup acyclovir (13%) dan grup placebo (25%).
Ketika keseluruhan perawatan diselesaikan dalam 10 hari, 24 dari 30 pasien telah sembuh dalam grup propolis, 14 dari 30 dalam grup acyclovir dan 12 dari 30 pasien dalam grup placebo. Tidak ada efek samping dari pengobatan tersebut dalam grup manapun.
HDI Aloe Propolis Cream |
Komentar:
Herpes kelamin adalah penyakit yang umum ditularkan secara seksual pada saat kini. Diantara wanita-wanita yang mengunjungi klinik ginekologis, 2-6% mengidap infeksi herpes pada kelamin. Herpes kelamin yang berulang-ulang sangat sukar pengobatannya.
Perawatan intensif seperti diatas dan perawatan teratur yang digunakan sementara atau intensif, adalah suatu kombinasi sempurna. Kita kini mempunyai pilihan yang tidak hanya efektif tetapi mungkin lebih baik.
Propolis kaya akan flavonoids yang memiliki sifat anti-virus.
Propolis menunjukan efek antimicrobialnya dengan menghambat divisi sel, mengacaukan susunan selaput cytoplasmic dalam dinding sel dan menghambat sintesis protein.
Vynograd N, Bynograd I, Seonewski Z. Studi perbandingan atas efek propolis, acyclovir dan placebo dalam perawatan herpes kelamin (HSV).Phytomedicine 2000; 7 (1):1:1-6
The Townsend Letter Group, 2002
***
info dan
pemesanan, silahkan menghubungi:
icha
WA/Telp: 085267504271
icha
WA/Telp: 085267504271
thanks infonya, sangat bermanfaat untuk saya :)
BalasHapusdi tunggu kunjungan baliknya
BalasHapus