ANEMIA

Banyak orang beranggapan jika memiliki tekanan darah rendah, misalnya 90/60 mmHg, artinya itu kurang darah. Istilah kurang darah tentu sangat berbeda dengan tekanan darah rendah. Sebenarnya, kurang darah adalah istilah awam untuk menyebutkan keadaan anemia, yaitu kadar hemoglobin (hb) darah yang rendah. Jadi, tekanan darah rendah adalah tekanan darah dalam pembuluh darah yang berkurang, sedangkan darah rendah adalah zat dalam darah yang berkurang.
Hemoglobin adalah pigmen yang membuat sel darah berwarna merah dan berfungsi sebagai media transportasi oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh, juga berfungsi membawa karbondioksida hasil metabolisme tubuh dari jaringan tubuh ke paru-paru untuk selanjutnya dikeluarkan saat bernapas.
Oksigen merupakan unsur terpenting dari metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi. Karena itu, orang yang mengalami kurang darah akan mengeluh lemah (fatique) karena oksigen yang seharusnya masuk ke jaringan dan organ tubuh berkurang.
Berikut adalah beberapa penyebab anemia yang paling sering ditemukan:
  • Kekurangan Zat Besi
    Dalam tubuh manusia terkandung kurang dari 5 gram zat besi. Meski hanya sedikit, zat besi merupakan zat gizi yang penting untuk kelangsungan hidup sel-sel tubuh manusia. Zat besi berperan dalam peredaran dan metabolisme oksigen, fungsi kekebalan tubuh, perkembangan kognitif, pengaturan suhu tubuh, metabolisme energi, dan meningkatkan performa kerja seseorang.
  • Pendarahan
    Pendarahan dalam jumlah yang banyak baik di dalam maupun di luar tubuh dapat menyebabkan anemia dalam waktu yang relatif singkat. Pendarahan dalam jumlah banyak biasanya terjadi pada maag kronis yang menyebabkan dinding lambung luka. Anemia juga bisa disebabkan oleh karena pendarahan usus yang disebabkan karena konsumsi obat-obatan yang mengiritasi usus.
  • Genetik
    Kelainan herediter atau keturunan juga bisa menyebabkan anemia. Kelainan genetik ini terutama terjadi pada umur sel darah merah yang terlampau pendek sehingga sel darah merah yang beredar dalam tubuh akan selalu kekurangan. Anemia jenis ini dikenal dengan nama sickle cell anemia. Gangguan genetik juga bisa menimpa hemoglobin sehingga produksi hemoglobin menjadi sangat rendah. Kelainan ini dikenal dengan nama thalasemia.
  • Kekurangan Vitamin B12
    Anemia yang disebabkan karena kekurangan vitamin B12 dikenal dengan nama Anemia Pernisiosa. Pada anemia ini sel darah merah yang diproduksi lebih besar dari biasanya. Akibatnya, sel darah tersebut sulit untuk keluar dari sumsu tulang belakang.
  • Kekurangan asam folat
    Kekurangan asam folat juga sering menyebabkan anemia terutama pada ibu-ibu yang sedang hamil.
  • Pecahnya dinding sel darah merah
    Anemia yang disebabkan oleh karena pecahnya dinding sel darah merah dikenal dengan nama Anemia Hemolitik. Reaksi antigen antibodi dicurigai sebagai biang kerok terjadinya anemia jenis ini.
  • Gangguan sumsum tulang
    Sumsum tulang belakang sebagai pabrik produksi sel darah juga bisa mengalami gangguan sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik dalam menghasilkan sel darah merah yang berkualitas. Gangguan pada sumsum tulang biasanya disebabkan oleh karena mestatase sel kanker dari tempat lain.
Beberapa kasus penderita anemia juga ditemukan pada orang dengan makanan (diet) yang kurang sehat atau karena keadaan medis tertentu seperti penderita kanker yang harus menjalani kemoterapi, pengidap hipotiroidisme (mengecilnya kelenjar tiroid), penyakit ginjal tahap lanjut, lupus, rheumatis artritis, dan sebagainya.

Bagaimana Cara Mencegah dan Mengobati Anemia?
Seperti halnya penyakit lain, pengobatan anemia juga harus ditujukan pada penyebab terjadinya anemia. Misalnya, anemia yang disebabkan oleh pendarahan usus, maka pendarahan tersebut harus dihentikan untuk mencegah berlanjutnya anemia. Jika memang diperlukan, operasi dapat dilakukan pada keadaan tertentu.
Aspek utama penyebab anemia adalah kekurangan zat besi. Karenanya, perbanyak konsumsi makanan yang kaya akan zat besi, seperti bayam.
Tambah pula makanan yang banyak mengandung vitamin C. Kandungan asam askorbay dalam vitamin C bisa meningkatkan penyerapan zat besi. Hindari mengonsumsi makanan atau minuman yang menghambat penyerapan zat besi di dalam tubuh, misalnya kopi.

Bagaimana HD Menolong?
Makanan yang bernutrisi tinggi sangat dibutuhkan bagi penderita anemia. Masalahnya, kita tidak tahu apakah makanan yang kita konsumsi sudah mengandung nutrisi yang cukup. Untuk itu, sempurnakan komposisi makanan Anda dengan suplemen kesehatan yang terjamin nutrisinya sehingga sel-sel darah kita tidak kekurangan makanan.

* Pollenergy 520
Mengandung bee pollen yang secara medis kaya akan zat besi, asam folat, dan vitamin B-12. Penelitian laboratorium membuktikan bahwa bee pollen memiliki dampak positif terhadap komposisi darah karena sel darah merah dan sel darah putih menunjukkan perkemabangan yang baik.
Dr. W.H. Griggs dari   Universitas California, Amerika, membuktikan bahwa pollen juga mengandung semacam enzim yang berfungsi mengubah karbohidrat, lemak, dan protein menjadi partikel terkecil sehingga mudah berasimilasi dalam darah. Alhasil, kualitas darah pun meningkat, kaya akan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.



* Royal Jelly

Royal Jelly telah dikenal sebagai produk lebah yang sangat berperan dalam regenerasi sel tubuh. Karena itu, makanan yang kaya vitamin B kompleks ini dapat meningkatkan produksi sel dan trombosit dalam sumsum tulang. Mr. Allin Caillas dari Institut Sains Perancis sudah membuktikan bahwa Royal Jelly meningkatkan pembentukan sel darah merah dan hemoglobin.



***

info dan pemesanan, silahkan menghubungi:
Monalisa
wa 0852 6750 4271

0 Response to "ANEMIA"

Posting Komentar

Harap memberikan komentar yang relevan dengan post, bukan spam, dan tidak menggunakan kata-kata kasar atau menyinggung SARA.
Terimakasih.